phone: +62 877 527 05111
e-mail: indravirgopermana@yahoo.com

Arsitektur Data Warehouse Pada Bank Central Asia (BCA)







Latar Belakang
Banyak Bank swasta yang eksis di bumi Indonesia ini, salah satunya adalah Bank Central Asia (BCA) yang secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Centra Asia NV Tbk. Direktur Utama BCA dari tahun 1999 hingga sekarang adalah masih Bpk. Djohan Emir Setijoso.
Pada krisis moneter sekitar tahun 1997 BCA mengalami krisis kepercayaan oleh masyarakat Indonesia, sehingga pada tahun itu banyak masyarakat Indonesia yang menarik uangnya dari BCA. Oleh karena krisis tersebut BCA meminta bantuan pemerintah Indonesia : Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) untuk menyuntikkan dana agar BCA tidak gulung tikar, akhirnya pada tahun 1998 BPPN mengambil alih BCA
Dengan kebijakan tersebut BCA mampu bangkit dari krisis pada tahun yang sama (baca:1998) dengan mengembalikan tingkat kepercayaan masyarakat kepadanya, sebelum krisis asset utama BCA mencapai Rp. 53.36 triliun sedangkan setelah krisis asset BCA semakin bertambah besar yakni Rp 67.93 triliun.
Hingga sekarang (baca:2010) BCA selalu memberikan pelayanan yang baik dan selalu memberikan invosi-inovasi, seperti ATM dan Setor Tunai menggunakan Mesin. Dengan berbagai macam layanan produk dan jasa, BCA memproses lebih dari 3 juta transaksi perbankan setiap hari dan memiliki lebih dari 7 juta rekening nasabah yang dapat dilayani melalui ‘delivery channels’ yang luas, 814 cabang-cabang di seluruh Indonesia, 5.681 ATM, Mobile Banking serta Klik BCA. Didukung oleh 20.322 karyawan, visi BCA adalah menjadi bank pilihan dan menunjang pilar ekonomi Indonesia.
Dengan banyaknya fasilitas yang di miliki dan ditawarkan oleh BCA, sudah barang tentu manajemen nya harus baik dan rapih, khususnya adalah mengenai Database. Kita bisa memperkirakan berapa banyak data (baca:transaksi) yang masuk tiap harinya, dan 1 milyar setiap tahunnya (3.000.000 x 360 = 1.095.000.000 penj.).
Dengan banyaknya data yang harus disimpan dan diload setiap harinya maka tidaklah mungkin BCA menggunakan system database konvensional (baca:tidak terdistribusi atau OLPT),untuk mengatasi masalah ini BCA harus menggunakan database yang terdistribusi untuk menunjang fasilitas yang ditawarkan dan dimiliki agar proses bisnis tetap berjalan dengan lancar.

Pertanyaan - pertanyaan yang sering ditanyakan (FAQ) mengenai Data Warehouse adalah sebagai berikut 

1.       Apa itu data warehouse dan manfaatnya apa bagi perusahaan (BCA) ini ?
Data Warehouse adalah sebuah system yang dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dan manfaat data warehouse bagi BCA adalah sebagai solusi utama dari pendistribusian database yang ampuh untuk mensupplay data yang dibutuhkan oleh BCA, sehingga system tetap berjalan dengan baik dan tidak mengganggu proses bisnis, seperti over load dan stack pada server karena kelebihan beban akses dari 814 Cabang dan 5 ribu lebih ATM aktiv yang tersebar di seluruh Indonesia.
2.       Karateristik Arsitektur Data Warehouse yang seperti apa yang ingin dirancang di BCA ?
Terkait dengan data center, BCA hingga kini masih mengembangkan sistem dua data center yang saling mem-back up. Tujuannya, jika ada masalah di salah satu data center, yang satu lagi akan mem-back up dan mengambil alih tugas. Berbeda dengan kebanyakan bank lain, BCA memisahkan antara data center dan disaster recovery center (DRC)-nya. Sistem DRC telah dimiliki BCA sejak 1989. Sejak 2002, sistem DRC ini ditempatkan di Singapura dan dipercayakan pada IBM untuk mengelolanya.
Arsitektur data menyediakan kerangka dengan mengidentifikasikan dan memahami bagaimana data akan pindah melalui sistem dan digunakan dalam perusahaan. Arsitektur data untuk data warehouse mempunyai komponen utama yaitu read-only database
Karateristik Arsitektur Data Warehouse :
a)      Data diambil dari sistem asal (sistem informasi yang ada), database dan file.
b)   Data dari sistem asal diintegrasikan dan ditransformasi sebelum disimpan ke dalam Database Management System (DBMS) seperti Oracle,Ms SQL Server, Sybase dan masih banyak yang lainnya.
c)       Data warehouse merupakan sebuah database terpisah bersifat hanya dapat dibaca yang dibuat khusus untuk mendukung pengambilan keputusan
d)      Pemakai mengakses data warehouse melalui aplikasi front end tool
Jadi, Arsitektur Data Warehouse sudah memiliki standart dimana karateristik yang sudah disebutkan harus dimiliki apabila ingin membangun sebuah data warehouse. Tidak terkecuali oleh BCA, data warehouse yang dimiliki oleh BCA pastinya tidak jauh berbeda dengan definitive dan karakteristik data warehouse secara umum.
3.  Dari arsitektur yang telah dibuat, kesimpulan apa yang di dapat dalam penerapan data warehouse di BCA ?
Dari skema arsitektur data warehouse diatas, dapat dilihat bahwa sumber data di integrasikan atau digabungkan dalam staging area, agar mudah di akses oleh warehouse, didalam warehouse terdapat meta data dan summary data yang bersifat read only dan pada saat user menggunakan system warehouse, user hanya ter hubung dengan data yang sudah di pecah dari resource. Dari data mart yang spesifik atau pengelompokkan subjek merujuk kepada tujuan yang berhubungan langsung, data tersebut di distribusikan untuk kelancaran bisnis BCA.


   

0 komentar: